Thomas Trikasih Lembong (lahir 4 Maret 1971) atau lebih dikenal Tom Lembong Merupakan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak 27 Juli 2016 menggantikan Franky
Sibarani. Sebelumnya dia Merupakan Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang
menjabat sejak 12 Agustus 2015, menggantikan Rahmat Gobel.
Sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom Merupakan
salah satu dari pendiri private equity fund, Quvat Management (Quvat) yang
didirikan pada tahun 2006. Sampai sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom
menjabat sebagai CEO dan anggota Investment Committee.Pengalaman kerja Tom
sebelum mendirikan Quvat Merupakan bekerja di Farindo Investments, Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) selama 2 tahun sebagai Senior Vice
President and Division Head, Deutsche Bank, dan Morgan Stanley.
Kehidupan pribadi Thomas Lembong
Tom lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Ayahnya Merupakan
Dr. T Yohanes Lembong( Ong Joe Gie), seorang dokter ahli jantung dan THT
lulusan Universitas Indonesia asal Manado (Kakak Dari Eddie Lembong) dan ibunda
bernama Yetty Lembong, seorang ibu rumah tangga asal Tuban. Tom menikah dengan
Franciska pada tahun 2002 dan dikaruniai sepasang puteri dan putera.
Riwayat pekerjaan Thomas Lembong
Sejak 2002 Tom telah berhasil menggalang dana
investor yang diinvestasikan ke banyak perusahaan di berbagai sektor di
Indonesia. Sejumlah investasi yang dilakukan Tom di antaranya Merupakan pada
tahun 2002, Tom bersama tim memimpin investasi Farindo Investments (konsorsium
antara Farallon Capital dan Djarum Group) untuk mengakuisisi 51 persen saham
Bank BCA senilai 571 juta dolar AS. Investasi ini, didesain dengan sangat
cermat dan kreatif. BCA saat ini menjadi satu-satunya bank swasta nasional
besar yang mayoritas sahamnya masih dimiliki oleh perusahaan Indonesia.
Investasi penting lainnya Merupakan dirinya memimpin
konsorsium untuk mem-back-up beberapa pengusaha nasional untuk melakukan
akuisisi terhadap Adaro Coal yang pada saat itu dimiliki oleh investor asal
Australia.
Pada tahun 2006, Tom mendirikan Quvat. Quvat telah
berhasil menggalang dana sebesar 500 juta dolar AS yang hampir seluruhnya
diinvestasikan di Indonesia. Quvat memiliki portfolio investasi di banyak
sektor antara lain industry bioskop, industri pelayaran,industri pengolahan baja,
properti, dll.
Salah satu investasi Quvat yang cukup dikenal Merupakan
pendirian perusahaan bioskop Blitz. Munculnya persaingan antara Blitz dan
Cineplex 21 memberikan manfaat yang luar biasa bagi konsumen. Laju pertumbuhan
industri bioskop sebelum berdirinya Blitz hampir tidak ada. Namun setelah adanya Blitz , industri
perbioskopan bertumbuh sekitar 20% per tahun. Perkembangan industri kreatif dan
bioskop masih tumbuh dengan sangat sehat sampai hari ini Tom juga kerap menjadi
pembicara pada berbagai konferensi investasi dan ekonomi baik di tingkat
nasional dan internasional.
Pendidikan dan prestasi Thomas Lembong
Tom sempat mengenyam pendidikan dasar di Jerman
tahun 1974-1981 ketika berusia 3 hingga 10 tahun ketika ayahnya studi di
Jerman. Sekembalinya ke Jakarta, Tom meneruskan SD serta SMP di Sekolah Regina
Pacis, Jakarta. Saat SMA, Tom pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Tom memperoleh gelar A.B. di bidang Arsitektur dan Tata Kota dari Universitas
Harvard pada tahun 1994. Pada tahun 2008, Tom ditetapkan sebagai Young Global
Leader (YGL) oleh World Economic Forum di Davos. Tom sangat lancar berbahasa
Inggris dan Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar